Bengkulu,InfoPublik – Sejak seminggu ini Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi selaku ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Bengkulu menyampaikan langsung sosialisasi kepada lurah, kader-kader KB, sub kader dan masyarakat (Ibu-ibu) di kecamatan.
Seperti Kamis (28/4/2022) Dedy didampingi Kadis DP3AP2KB Kota Bengkulu Dewi Dharma melakukan sosialisasi di kantor camat Singaran Pati yang tentunya dihadiri juga ileh Camat Singaran Pati Alex Periansyah, Lurah Panorama dan Lurah Jembatan Kecil.
Dedy mengatakan bahwa Kota Bengkulu harus bisa mencapai target zero stunting. “Karena saya selaku ketua TPPS, ini tugas tambahan saya. Saya baru diberikan SK ketua TPPS sebulan yang lalu. Jadi sekarang pemerintah juga sedang fokus kepada stunting,” ujar Dedy.
Dedy menjelaskan bahwa stunting itu gangguan petumbuhan dan perkembangan pada anak yang diakibatkan salah satunya kekurangan gizi pada ibu sewaktu hamil.
Dampaknya pada bayi yang lahir yakni pertumbuhannya lambat, tingginya tidak sama dengan orang seusianya, pertumbuhan terganggu, usia 8-10 tahun jadi pendiam dan tidak berani bertatap mata dan perkembangan otak lambat.
“Data di pusat bahwa di Kota Bengkulu ini 1 dari 5 anak stunting. Saya sebenarnya tidak percaya. Tapi saya sudah bertanya ke beberapa kader di setiap kecamatan. Di Teluk Segara ternyata ada 6 anak stunting, di Kecamatan Gading Cempaka 4 anak dan di Singaran pati ini ada 4 anak. Itu berdasarkan keterangan kader KB,” beber Dedy.
Karena ini sudah menjadi persoalan serius dan jadi fokus pemerintah, maka perlu kerjasama semua pihak untuk deteksi dini. Dedy mengatakan ada istilah 4 T yang menyebabkan stunting yakni terlalu muda menikah, terlalu tua menikah, terlalu sering menikah dan terlalu rapat jarak antara pernikahan.
“Cara kita mencegah stunting, mulai dari catin (calon pengantin). Maka bidan, kader PKK dan kader KB kalau ada warga kita yang mau menikah ada baiknya kita kunjungi dan periksa bagaimana kondisinya. Apakah dia sudah cukup umur, apakah dia sehat secara fisik, apakah tidak tinggal di lingkuangan kumuh, harus diawasi,” kata Dedy.
Dedy juga menyampaikan kabar gembira bagi kader KB. Sebab rencananya para kader akan diupayakan mendapatkan uang makan tambahan, kendaraan operasional. Kemudian soal usulan timbangan juga akan direalisasikan. “Maka kehadiran saya Insya Allah memberikan kebahagiaan buat kader-kader,” ujar Dedy.
Usai sosialisasi, Camat Selebar Alex Periansyah saat diwawancara mengaku kaget saat wawali bertanya kepada kader KB ternyata di kecamatan Singaran Pati ada 4 anak stunting.
“Saya kaget juga mendengarnya. Nanti saya bersama lurahnya dan kader KB akan coba kroscheck apakah benar 4 anak itu stunting. Karena mungkin saja itu bukan stunting. Misalnya kurang gizi sehingga pertumbuhannya juga lambat,” ujar Alex.(Rease/Media Center Dinas Kominfosan Kota Bengkulu)
Pewarta : Eki Kurnia
Dokumentasi : Oky Ompong