Bengkulu, InfoPublik – Walikota Bengkulu Helmi Hasan sadar betul permasalahan stunting menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemkot Bengkulu saat ini. Target zero stunting terus digencarkan, berbagai upaya terus dilakukan melalui kader-kader diberbagai kecamatan.

Helmi meminta masyarakat untuk lebih sadar akan gizi yang harus dicukupi dalam menekan angka stunting.

“Ini penting, remaja sebelum menikah harus diperhatikan gizinya, kebugarannya. Pastikan usianya sudah cukup, jangan terburu-buru apalagi terjadi pernikahan dini,” ungkap Helmi saat pembukaan kegiatan Institusi Masyarakat Pedesaan (IMP) dalam meningkatkan program bangga kencana untuk percepatan penurunan stunting tingkat kecamatan Se-Kota Bengkulu di kantor Camat Muara Bangkahulu, Minggu (4/12/2022).

Selain itu, Helmi juga mengatakan pentingnya air susu ibu (ASI) terhadap bayi dalam mencegah stunting.

Karena ASI eksklusif untuk bayi yang diberikan ibu mempunyai peranan penting, yakni meningkatkan ketahanan tubuh bayi. Sehingga, dapat mencegah bayi terserang berbagai penyakit yang bisa mengancam kesehatan bayi, salah satunya stunting.

Ditempat yang sama, Kepala DP3AP2KB Dewi Dharma mengungkapkan pihaknya telah melakukan berbagai upaya dalam menekan angka stunting di Kota Bengkulu. Berbagai edukasi dan sosialisasi terus digencarkan di tengah masyarakat melalui kader dan sub kader. Bahkan DP3AP2KB juga menggandeng berbagai stakeholder untuk mengatasi hal ini.

Dengan kerja sama ini, Dewi menyakini angka stunting di Kota Bengkulu dapat ditekan dan mencapai target yang telah di patok.

“Saat ini kita di angka 22,1 persen, untuk di provinsi itu 22,22. Ke depan kita harus di bawah nasional yakni 14 persen, nah ini akan menjadi PR dan kerja keras yang harus dilakukan Kota Bengkulu,” tutur Dewi. (**)