Bengkulu, InfoPublik – Para tenaga kesehatan (Nakes) Kota Bengkulu mengaku menyesal dan menyampaikan permintaan maaf atas kesalahpahaman yang terjadi, sehingga demo di kantor Dinas Kesehatan (Dinkes), Jumat (22/9), tak terelakkan.
Seperti yang disampaikan Kepala Puskesmas Bentiring Acub Zainal. Ia menyampaikan permintaan maaf atas demo yang terjadi sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan di lingkup Pemerintah Kota Bengkulu, terkhusus Dinas Kesehatan.
“Saya menyesal atas tindakan yang kami lakukan tadi, sehingga mengakibatkan ketidaknyamanan. Secara pribadi saya meminta maaf sebesar-besarnya atas kekhilafan tadi. Ini murni kesalahpahaman. Sekali lagi saya minta maaf atas kesalahan yang kami lakukan,” ucap Acub.
Senada dengan Acub, Kepala Puskesmas Nusa Indah Liliana menyampaikan permohonan maaf atas tindakan demo yang dilakukan bersama rekannya.
“Saya meminta maaf atas kesalahan yang kami lakukan, tak sepantasnya hal ini terjadi. Sekali lagi saya menyesal atas adanya kejadian demo ini,” tuturnya.
Kejelasan Pembayaran TPP
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Joni Hariyadi Tabrani menjanjikan akan membayarkan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) paling lama satu minggu ke depan.
“Insya allah dalam waktu satu minggu ke depan TPP itu akan cair,” ucap Joni.
Dikatakannya, keterlambatan pembayaran TPP itu dikarenakan adanya kekurangan administrasi yang dilakukan dinas kesehatan Kota Bengkulu.
“Ini bukan kesalahan dari pemerintah daerah, hanya saja terkendala pelaksanaan secara teknis dari OPD kami (Dinkes),” jelasnya.
TPP Telah Diproses
Jumat sore (22/9), Asisten I Kota Bengkulu Eko Agusrianto didampingi Kepala Dinas Kominfo Gitagama Raniputera, Kepala BKPSDM Achrawi, Inspektur Inspektorat Eka Rika Rino, Plt Kadis Kesehatan Joni Hariyadi mengatakan tak ada masalah mengenai TPP, hanya saja ada beberapa kendala saat pencairannya.
“Sebetulnya masalah TPP memang sudah dianggarkan. Nah memang murni ada beberapa kendala administrasi di Dinas Kesehatan. Tapi ketika itu kita jelaskan, mereka akhirnya sadar dan meminta maaf atas demo yang terjadi,” ujar Eko.
Eko juga menegaskan, TPP para nakes telah diproses dan akan dibayarkan pada minggu depan.
“Sekali lagi, saya tekankan bahwa TPP ini dibayarkan bukan karena demo. Tapi karena memang sudah waktunya, insya allah minggu depan sudah terpenuhi,” tegas Eko.
Eko berharap kejadian serupa tak terulang lagi ke depannya dan dijadikan pembelajaran untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya, terkhusus yang terlibat demo.
“Mereka menyadari bahwasannya mereka salah telah mengadakan demo. Seharusnya bisa koordinasi atau dikomunikasilan dahulu. Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran ke depannya,” tutup Eko.
Sementara itu, Inspektur Inspektorat Eka Rika Rino mengatakan buntut kejadian tersebut, beberapa nakes yang ikut demo akan mendapat surat peringatan tertulis berlandaskan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.
“Tentu ada peringatan kepada yang melakukan demo, terutama para pimpinan tadi yang langsung terjun ke lapangan. Dengan adanya peringatan itu kita harapkan menjadi pelajaran buat mereka,” ungkap Eka.
Setelah diberi peringatan, Eka akan terus melakukan pengawasan kepada siapa saja yang terlibat saat demo tadi. Apabila tak menunjukkan perubahan akan diberi sanksi yang lebih tegas. Pasalnya sebagai pelayanan masyarakat, para nakes ini harus menjadi teladan di tengah masyarakat. (MCKB).
Dokumentasi : Sendi S