Bengkulu, InfoPublik – Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu menggelar rapat evaluasi sementara Tools Mandiri Kabupaten/Kota Pangan Aman (KKPA).
Tools KPPA sendiri merupaka proses penilaian internal yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengukur kesiapan dan efektivitas program keamanan pangan di wilayahnya, dengan menggunakan instrumen (tools) yang dirancang oleh BPOM untuk memastikan pangan yang tersedia aman bagi masyarakat.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kepala BPOM Bengkulu Yogi Abaso Mataram, dan dihadiri sejumlah OPD terkait, mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan, Dinas Pangan dan Pertanian, DPMPTSP, hingga Dinas Kominfo Kota Bengkulu.
Yogi menegaskan, penilaian keamanan pangan kabupaten/kota dilakukan secara nasional setiap tahun. Dari hasil penilaian sementara, skor Kota Bengkulu saat ini berada diangka 57, hanya terpaut sedikit dari syarat minimal 60 poin untuk bisa ikut penjurian nasional.
“Kami menaruh harapan besar agar Kota Bengkulu dapat meningkatkan nilai hingga melampaui ambang batas minimal. Apalagi Kota Bengkulu memiliki potensi besar untuk dikenal sebagai kota dengan keamanan pangan yang baik di tingkat nasional,” ungkap Yogi.
Menurut Yogi, pencapaian ini tidak bisa ditanggung oleh BPOM saja, melainkan harus dikerjakan bersama seluruh OPD dan stakeholder terkait.
Ia pun mendorong agar data dukung yang masih kurang dapat segera dilengkapi sebelum batas waktu pada 22 September 2025, sehingga Kota Bengkulu berpeluang masuk ke tahap penjurian eksternal yang akan melibatkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) serta kementerian terkait lainnya.
Sejumlah aspek dinilai sudah baik, seperti pelayanan publik di DPMPTSP yang lengkap. Namun, masih ada beberapa catatan penting, antara lain perlunya regulasi tambahan berupa Surat Edaran Walikota terkait Gerakan Masyarakat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa), data anggaran di sektor tertentu, hingga kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Tinggal masih ada kekurangan yang ada perlu diperlengkap, misalnya menambahkan rencana aksi lintas sektor, memperkuat regulasi, dan melengkapi dokumen pembinaan masyarakat. Dengan begitu, skor penilaian Kota Bengkulu bisa meningkat.
Yogi menambahkan, sejauh ini koordinasi sudah terjalin dengan Pemerintah Kota Bengkulu, namun perlu ditingkatkan menjelang penilaian nasional.
“Harapan kami, ke depan pangan di Kota Bengkulu tidak hanya aman dan bermutu, tapi juga menjadi kebanggaan masyarakat. Dengan kerja sama lintas sektor, kita optimis Bengkulu bisa bersaing di tingkat nasional,” pungkasnya.
Melalui evaluasi ini, seluruh OPD dan stakeholder berkomitmen untuk menindaklanjuti catatan yang ada dan melengkapi data dukung secepatnya, dengan tekad menjadikan Kota Bengkulu sebagai kota pangan aman dan sehat bagi seluruh warganya. (Aryaldi/Ulul Azmi).