Bengkulu, InfoPublik – Dihadapan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman dan Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin. Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi membeberkan kendala persiapan pembuatan kolam retensi di wilayah tersebut.

Masalahnya terkait izin untuk lahan baku sawah. Ini karena aturan baru dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Ada aturan baru dari menteri pertanian bersama agraria untuk lahan baku sawah itu tidak bisa dialihfungsikan tanpa izin dari pihak tersebut.

Oleh karena itu, Dedy meminta Mentan agar lahan tersebut dapat dibebaskan dan dialihfungsikan untuk pembuatan kolam retensi.

Menurutnya, pengorbanan kecil ini penting demi menyelamatkan lebih dari 100 hektare sawah yang setiap tahun terendam banjir.

“Kalau 2 hektare ini kita bebaskan, maka lebih dari 100 hektare sawah bisa diselamatkan dari banjir. Dari pada setiap tahun tenggelam dan tidak bisa ditanami, lebih baik kita relakan sebagian kecil demi kepentingan yang lebih besar,” tegas Dedy, Rabu (17/9).

Ia berharap ini segera terealisasi mengingat kini mulai memasuk musim penghujan dan untuk kemaslahatan masyarakat.

Mendengar hal tersebut, Mentan akan memastikan bahwa pemerintah pusat melalui koordinasi pihak terkait siap mendukung penuh pembangunan kolam retensi di Kota Bengkulu.

Adapun dalam pembuatan kolam retensi sudah tersedia anggaran kurang lebih Rp13 miliar dan jika semua pembebasan berjalan lancar, pembuatan kolam retensi akan dilakukan pada tahun depan. (**)