Bengkulu, InfoPublik – Setiap tahunnya, aksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) selalu dinantikan dalam upacara pengibaran dan penurunan bendera merah putih.

Salah satu yang paling kerap disorot adalah sosok pembawa baki bendera merah putih. Karena posisi ini selalu menjadi kebanggaan setiap anggota Paskibraka karena tidak semua anggota bisa terpilih menjadi pembawa baki. Dan pembawa baki ini selalu menjadi daya tarik di setiap momentum HUT RI.

Tahun ini, di HUT ke-77 RI di Kota Bengkulu, Delista Nurjanah siswi SMAN 10 Kota Bengkulu didapuk mendapat kehormatan tersebut. Ia tidak menduga dirinya akan mendapat kehormatan membawa bendera pusaka. Sepanjang latihan, tak ada sedikit pun indikasi posisi tersebut akan jatuh ke tangannya. Karena semua orang berpeluang mendapat kesempatan menjadi pembawa baki bendera merah putih yang dikibarkan atau diturunkan.

Karena 15 menit menjelang upacara baru diumumkan kalau Delista yang harus membawa bendera ke tiang. Meski ditunjuk tiba-tiba, ia mengaku harus siap dan mengerahkan segenap kemampuannya untuk menyelesaikan amanah tersebut.

“Alhamdulillah terpilih, ada sedihnya, ada terharu juga. Awal seleksi kemarin alhamdulillah lulus. Terus ada pembekalan itu kan sudah latihan pasukan di tes terus, di posisi baki juga semuanya harus bisa. Alhamdulillah waktu penentuan dipilih menjadi baki. Awalnya enggak nyangka karena semua memiliki kesempatan yang sama,” jelas Delista kepada awak media, Rabu (17/8/2022).

Tetapi meski belum ada kepastian menjadi baki atau tidak, Delista memiliki firasat bahwa dirinyalah yang akan terpilih menjadi baki saat upacara peringatan Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia di kantor Walikota Bengkulu.

Ia ternyata diam-diam sempat beberapa kali meminta saran dari mantan pembawa baki tahun lalu dan meminta saran dari para pembinanya. Delista bertanya perihal bagaimana agar bisa memberikan yang terbaik saat di Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Dan ia sempat mengaku ingin bisa menjadi pembawa baki itu lantas banyak berlatih naik turun tangga.

“Ada firasat bakal kepilih, pokoknya yakin dan berdoa serta diringi usaha. Untuk kendala pasti ada, kadang kita salah langkah, itu yang paling ditakuti. Terus temponya juga, soalnya kan kita harus menyesuaikan dengan yang lain. Intinya banyaklah lika-likunya, tapi alhamdulillah dengan usaha dan doa semua berjalan lancar,” terangnya.

Anak dari Bapak Maryono dan Ibu Nurleli ini tak lupa mengucapkan terimakasih kepada kedua orangtua dan teman-temannya yang selalu mendukung dirinya dalam menjalankan tugas.

“Saya berterima kasih kepada orangtua yang sudah mendoakan saya dan teman-teman semua. Alhamdulillah pelaksanaan upacara kami bisa berjalan dengan sukses dan lancar,” tuturnya.

Tak ketinggalan, ia berpesan kepada petugas Paskibraka mendatang untuk selalu bekerja keras dan kompak dalam menjalankan tugas.

“Pesan untuk kawan-kawan di tahun depan semoga lancar, sukses selalu, harus tetap yakin dan kompak,” tutupnya. (**)

Dokumentasi : Rizal – Prenkki Oktawenda

By Radi