Arpan dan Meinar Ucapkan Terimakasih Kepada Walikota dan Wawali telah memberi kesempatan menjadi PPPK pada masa akhir pengabdiannya.
Bengkulu, InfoPublik – Arpan, tenaga honorer di Dinas Perindag sejak tahun 2008, tersenyum bangga setelah dilantik sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) oleh Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi di Balai Kota Merah Putih, Senin (16/6/25).
Ia akhirnya lulus sebagai PPPK setelah belasan tahun mengabdi sebagai pegawai honorer. Saat dilantik, ia mengenakan peci hitam dan baju korpri serta sepatu hitam lengkap.
Selama belasan tahun itu ia tak kunjung diangkat, namun akhirnya di zaman Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi dan Wakil Walikota Ronny PL Tobing diangkat menjadi PPPK.
Arpan tetap bersyukur meski hanya menjadi PPPK selama setahun lebih. Musababnya, tahun depan (2026) ia harus pensiun karena usianya 58 tahun.
“Walaupun hanya satu tahun lebih, saya bersyukur, yang penting sehat, umur nggak jadi halangan untuk bekerja,” kata Arpan.
Ia tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Walikota dan Wakil Walikota. Atas perjuangan keduannya, Arpan dimasa tuanya bisa merasakan menjadi PPPK Kota Bengkulu.
“Alhamdulillah atas rezeki ini. Terimakasih pak Wali dan Wawali,” terang Arpan.
Arpan menyatakan, siap mendedikasikan dirinya untuk membantu pemerintah kota sesuai dengan visi-misi Walikota Dedy dan Wawali Ronny pada detik-detik akhir pengabdiannya.
Penantian lama juga dialami oleh Meinar Simanjuntak, wanita berumur kurang lebih 59 tahun ini kini resmi menjadi PPPK Kota Bengkulu. Ia telah lama mengabdi menjadi guru sejak tahun 2004.
Arpan dan Meinar merupakan dua dari 500 orang PPPK Kota Bengkulu yang hari ini menerima surat pengangkatan.
Meinar mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah kota, terkhsus Walikota dan Wawali.
Sebagai guru senior, ia juga menyampaikan pesan kepada para guru muda untuk terus berdedikasi tinggi dan mengadi dimana ia ditempatkan.
“Dedikasi tulus dari seorang guru ialah dalam melaksanakan tugas mendidik, mengajar, dan membimbing peserta didik, seringkali dengan pengorbanan dan tanpa pamrih. Itu yang harus kita lakukan,” tutupnya. (**)