Bengkulu, InfoPublik – Masyarakat Kota Bengkulu yang tinggal di lingkungan padat penduduk diminta untuk secara rutin membersihkan aliran drainase. Hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya musibah banjir akibat saluran yang tersumbat.
Kepala bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR kota, Yosep Feri Rizal menjelaskan, selama ini cukup banyak upaya pemerintah mencegah banjir. Namun, berdasarkan pemantauan banyak pula drainase di perumahan yang tersumbat akibat kurangnya kesadaran warga setempat menjaga lingkungannya. Sehingga, timbul resiko banjir disaat curah hujan tinggi.
“Untuk menanggulangi banjir tak cukup pemerintah saja, tetapi peran masyarakat sangat dibutuhkan, khususnya di perumahan. Kita minta lakukan upaya mandiri untuk dengan tidak membiarkan aliran drainase tersumbat,” ujar Yosep, Rabu (23/11/2022).
Karena hingga saat ini masih banyak ditemukan saluran drainase tertutup tanah dan semak belukar. Padahal saat dibersihkan kontruksi drainase tersebut masih cukup baik. Hal-hal seperti ini sangat disayangkan karena sebagian bencana banjir ini bukan semata-mata disebabkan luapan sungai saja tetapi juga dikarenakan kondisi drainase yang tersumbat.
“Kita harap ada semangat bergotong royong dan mengecek jalur siring, jika ditemukan sampah bisa dibersihkan. Karena kalau jalur itu tertutup maka air meluap dan pastinya menimbulkan genangan,” tuturnya.
Apabila masyarakat menemui kesulitan membersihkan karena ada dahan pohon atau benda berat lainnya yang menghambat jalur air, maka bisa menghubungi Dinas PUPR agar mendapatkan bantuan.
“Kita ada tim Unit Reaksi Cepat (URC) yang membantu masyarakat dalam mengatasi persoalan salah satunya banjir. Tetapi karena keterbatasan, kami tidak bisa memantau semua wilayah, sehingga mengharapkan adanya laporan dari masyarakat,” paparnya.
Ditahun ini pihaknya memprioritaskan pengerukan disaluran-saluran utama seperti di sungai rupat, bumi ayu dan saluran air di kelurahan Lempuing. Yosep mengatakan, pihaknya mendapatkan tambahan dana sekitar Rp 800 juta melalui APBD perubahan 2022. Dan ditargetkan pekerjaan tuntas sebelum akhir tahun.
Ia menjelaskan, sebelumnya telah dilakukan peninjauan dibeberapa lokasi hanya saja 3 titik ini yang ditetapkan skala prioritas. Karena, pada saat banjir beberapa waktu lalu, pemukiman warga terendam cukup tinggi.
“Mudah-mudahan dengan normalisasi saluran air sungai ataupun drainase bisa menampung debit air lebih banyak, dan meminimalisir luapan yang menyebabkan banjir,” tutupnya. (MCKB)